Selasa, 02 Desember 2008

Ballack, Si Penembak Jitu

Suporter Timnas Jerman sempat ketar-ketir melihat performa tim kesayangannya tersebut selama mengikuti Euro 2008. Bermain menakjubkan pada pertandingan pertama, Jerman takluk 1-2 di tangan Kroasia pada pertandingan kedua. Tak ayal, nasib Jerman pun harus ditentukan pada partai terakhir menghadapi Austria.

Meski hanya membutuhkan hasil imbang dalam pertandingan tersebut, jelas Jerman punya misi meraih kemenangan demi mempertahankan nama besarnya. Sempat kesulitan menembus pertahanan Austria di babak pertama, akhirnya Jerman mampu memecah kebuntuan di babak kedua melalui gol tendangan bebas Michael Ballack. Kemenangan yang dapat menjadi obat atas kekalahan mereka pada pertandingan sebelumnya.

Untuk kesekian kalinya, Ballack membuktikan kalau dirinya sangat dibutuhkan Tim Panser. Ia bagaikan nyawa di lini tengah Jerman dengan kemampuannya menahan bola serta umpan-umpan terukurnya. Tak heran jika pelatih Jerman pada Piala Dunia 2006, Juergen Klinsmann, pun mempercayakan jabatan kapten kepadanya. Jabatan yang masih diembannya sampai sekarang.

Ballack pertama kali dipanggil ke timnas pada 1997, saat Berti Vogts masih menjabat sebagai pelatih. Meski demikian, ia masih harus menunggu selama dua tahun untuk dapat merumput dengan memakai seragam kebesaran tersebut. Kesabarannya membuahkan hasil, ketika Jerman menghadapi Skotlandia pada 1999, ia dimainkan oleh pelatih Jerman kala itu, Erich Ribbeck, sebagai pengganti Dietmar Hamman.

Buruknya penampilan Jerman di Euro 2000 berimbas pada Ballack. Total, ia hanya bermain selama 63 pada perhelatan akbar itu. Dua tahun kemudian, permainan Ballack menjadi salah satu kuci sukses Jerman mencapai babak final. Di babak penyisihan grup, ketajamannya terlihat dengan gol yang dicetaknya ke gawang Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sayang, ia tidak dapat bermain di partai puncak karena terkena akumulasi kartu kuning. Hasilnya, Jerman takluk 0-2 di tangan Brasil.

Ballack gagal berbuat banyak di Euro 2004. Hasilnya, Jerman harus pulang lebih dahulu lantaran tidak berhasil menembus babak penyisihan grup. Namun itu tidak terulang pada Piala Dunia 2006. Meski sempat absen pada pertandingan pertama, Ballack mampu membawa Jerman menempati peringkat ketiga.

Sebagai pemimpin, pemecah kebuntuan, serta inspirator tim, Ballack adalah pesepakbola terbaik yang dimiliki Jerman saat ini. Kini, publik sepakbola Jerman tentu menaruh harapan pada Ballack, agar ia mampu mengulangi apa yang dilakukan Juergen Klinsmann 12 tahun silam, mengangkat tropi Piala Eropa.

Tidak ada komentar: